- August 27, 2024
- Admin
ISO 45001 merupakan standar yang dibuat untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Indonesia. Oleh karena itu, agar implementasi ISO 45001 dapat berjalan secara efektif organisasi harus melakukan monitoring, pengukuran, dan juga evaluasi. Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja kesehatan dan keselamatan dilakukan melalui pengumpulan data keselamatan dan informasi keselamatan dari berbagai sumber yang biasanya tersedia untuk organisasi. Untuk lebih memahami terkait monitoring, pengukuran, dan evaluasi ini, mari simak penjelasan klausul 9.1.1 berikut ini.
Klausul 9.1.1 General – Monitoring and Measurement
Dalam klausul 9.1.1 secara spesifik membahas terkait monitoring, pengukuran, dan evaluasi dalam standar ISO 45001. Organisasi harus menentukan apa yang perlu dipantau dan diukur. Hal ini mencakup penentuan kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja kesehatan dan keselamatan, termasuk indikator-indikator yang sesuai. Pengukuran kinerja merupakan bagian penting dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan, berikut tujuan utama dari pengukuran kinerja ISO 45001
- Menentukan apakah kebijakan dan rencana keselamatan dan kesehatan telah dilaksanakan dan dicapai.
- Memeriksa apakah langkah-langkah pengendalian risiko telah diterapkan dan efektif.
- Belajar dari kegagalan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan, termasuk kejadian berbahaya (insiden, kecelakaan, dan kasus-kasus kesehatan yang buruk).
- Mendorong implementasi yang lebih baik dari rencana dan pengendalian risiko dengan memberikan umpan balik kepada semua pihak.
- Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk meninjau dan, jika perlu, meningkatkan aspek-aspek sistem manajemen kesehatan dan keselamatan.
- Meninjau proses pemantauan dan pengukuran secara berkala untuk memastikan bahwa proses tersebut tetap sesuai dan efektif, serta mengarah pada peningkatan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan yang berkelanjutan.
Proses Monitoring, Pengukuran, dan evaluasi ISO 45001
Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi ISO 45001 merupakan aspek mendasar dari sistem manajemen K3 yang efektif. Proses ini membantu organisasi mengidentifikasi bidang-bidang yang perlu ditingkatkan, melacak kemajuan, dan memastikan kepatuhan terhadap tujuan K3 dan persyaratan hukum. Berikut adalah bagaimana organisasi dapat melaksanakan proses ini secara efektif
- Menetapkan indikator kinerja utama
Mengidentifikasi KPI yang relevan yang mencerminkan tujuan kinerja K3 organisasi. KPI dapat mencakup tingkat insiden, pelaporan nyaris celaka, kepatuhan terhadap peraturan keselamatan, dan efektivitas program pelatihan keselamatan.
- Pengumpulan dan pemantauan data
Kumpulkan data yang terkait dengan kinerja K3 secara teratur. Data ini dapat mencakup laporan insiden, temuan inspeksi keselamatan, umpan balik dari karyawan, dan catatan kepatuhan, terapkan proses yang sistematis untuk pengumpulan dan peninjauan data.
- Pengukuran kinerja
Gunakan data yang terkumpul untuk mengukur kinerja K3 terhadap KPI dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran ini harus memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana kinerja organisasi dalam hal keselamatan dan kesehatan
- Analisis dan evaluasi
Menganalisis data untuk mengidentifikasi tren, pola, dan area yang perlu ditingkatkan. Mengevaluasi akar penyebab insiden, kejadian nyaris celaka, dan masalah-masalah ketidakpatuhan yang mendasari masalah.
- Perbandingan
Bandingkan kinerja K3 organisasi Anda dengan tolok ukur industri atau praktik terbaik. Pembuatan tolok ukur dapat membantu mengidentifikasi area-area di mana organisasi dapat meningkatkan kinerja keselamatannya
- Tinjauan manajemen
Lakukan tinjauan kinerja K3 secara berkala di tingkat manajemen. Tinjauan ini harus melibatkan manajemen puncak dan pemangku kepentingan yang relevan untuk menilai efektivitas sistem manajemen K3
- Tindakan korektif dan pencegahan
Berdasarkan analisis dan evaluasi, lakukan tindakan perbaikan dan pencegahan untuk mengatasi masalah yang teridentifikasi dan meningkatkan kinerja K3, mengimplementasikan rencana tindakan dan melacak kemajuan
- Komunikasi
Mengkomunikasikan hasil dan tren kinerja K3 kepada semua pemangku kepentingan terkait dalam organisasi, termasuk karyawan, supervisor, dan manajemen. Transparansi adalah komunikasi yang sangat penting untuk menumbuhkan budaya keselamatan.
- Keterlibatan karyawan
Mendorong karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam memantau dan melaporkan masalah K3. Ciptakan budaya di mana karyawan merasa nyaman untuk melaporkan insiden, kejadian nyaris celaka, dan memberikan saran perbaikan.
- Dokumentasi
Menyimpan catatan data kinerja K3, analisis, evaluasi, dan tindakan yang diambil. Dokumentasi yang tepat sangat penting untuk akuntabilitas dan kepatuhan.
- Peningkatan berkelanjutan
Mempromosikan budaya perbaikan berkelanjutan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari pemantauan dan analisis untuk melakukan peningkatan berkelanjutan pada sistem manajemen K3
- Kepatuhan hukum dan peraturan
Memastikan bahwa organisasi mematuhi semua hukum, peraturan, dan standar K3 yang relevan. Pemantauan dan evaluasi secara berkala membantu mengidentifikasi dan mengidentifikasi kembali masalah ketidakpatuhan.
- Audit internal dan eksternal
Melakukan audit internal dan penilaian terhadap sistem manajemen K3 untuk memverifikasi keefektifannya.
- Pelaporan
Menyiapkan laporan kinerja K3 secara berkala untuk merangkum temuan, kemajuan, dan perbaikan. Ketahui juga pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan