Sektor konstruksi merupakan sektor bisnis yang mempunyai kompleksitas yang cukup tinggi. Oleh karena itu, perusahaan harus mengidentifikasi sejumlah tantangan konstruksi yang bisa terjadi di sepanjang siklus hidup proyek. Saat menjalankan bisnis para pemilik usaha harus memastikan proyek tetap sesuai jadwal, sesuai anggaran, mematuhi peraturan keselamatan, dan berjalan dengan lancar. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir tantangan yang ada, salah satu yang efektif adalah dengan melakukan pengembangan karyawan. Selain pengembangan karyawan, ketahui juga pentingnya sistem pengendalian manajemen bagi perusahaan.
Dalam menjalankan usaha konstruksi, terkadang perusahaan menghadapi sejumlah tantangan seperti :
Dalam menjalankan kegiatan proyek konstruksi, terkadang melebihi anggaran karena estimasi yang buruk, perubahan desain, dan penundaan pembayaran.
Proyek sering menghadapi penundaan akibat faktor yang tidak dapat dikendalikan dan masalah manajemen.
Keraguan terhadap adopsi teknologi baru dapat membatasi peningkatan efisiensi.
Kesenjangan komunikasi menimbulkan harapan yang tidak realistis dan tugas yang terlewat.
Kesenjangan keterampilan dan menurunnya jumlah tenaga kerja menjadi tantangan industri.
Sasaran tidak tercapai karena perencanaan yang tidak tepat, perkiraan, dan masalah anggaran.
Dokumentasi manual rentan terhadap kesalahan dan akan menghambat efektivitas bisnis.
Penundaan pembayaran mengganggu kemampuan untuk membayar tenaga kerja dan bahan.
Rencana pengembangan karyawan adalah program terstruktur yang dirancang untuk membantu karyawan membangun keterampilan baru dan meningkatkan kemampuan yang ada. Program ini bertujuan untuk membantu karyawan tumbuh dalam peran mereka saat ini atau mempersiapkan diri untuk peluang masa depan dalam organisasi. Program ini berfungsi sebagai roadmap yang menyelaraskan tujuan pengembangan profesional karyawan dengan tujuan menyeluruh perusahaan dan kebutuhan tenaga kerja. Strategi pengembangan karyawan dapat dilakukan dengan cara :
Rencana ini berfokus pada peningkatan kinerja karyawan dalam perannya saat ini. Rencana ini mengidentifikasi area dimana pelatihan atau pembinaan tambahan diperlukan, menetapkan target yang terukur, dan memberikan strategi untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas terkait pekerjaan.
Rencana pengembangan karier dirancang untuk mempersiapkan karyawan untuk peran atau promosi di masa depan dalam jalur karier mereka saat ini. Hal ini dapat melibatkan pengembangan keterampilan manajerial, memperoleh sertifikasi teknis tingkat lanjut, atau memperluas eksposur lintas fungsional mereka.
Inisiatif pengembangan karyawan ini memindahkan individu untuk sementara waktu ke berbagai peran, departemen, atau fungsi pekerjaan yang berbeda. Pendekatan ini memperluas basis pengetahuan, fleksibilitas, dan memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi minat baru.
Rencana ini berkonsentrasi pada pengembangan kemampuan kepemimpinan bagi karyawan yang menunjukkan potensi untuk peran manajemen atau eksekutif. Kegiatannya bisa berupa bimbingan, program pelatihan kepemimpinan, dan penugasan.
Rencana pengembangan profesional mendukung karyawan yang ingin menguasai keahlian baru, mendapatkan kredensial tambahan, atau beralih ke bidang yang berbeda.